Sang kakek semakin tua dan sakit-sakitan. Namun, ia harus menghidupi diri sendiri dengan bekerja di kebun lantaran puluhan tahun ditinggal keluarga.
Begitu malang nasib yang dialami kakek bernama Sabarudin Gea atau lebih dikenal dengan nama Ama Nibe. Di masa tuanya, ia tak memiliki satu pun keluarga di sisinya.
Pria 60an tahun ini merupakan warga Desa Fulolo Saloo, Kecamatan Sitoluori, Nias Utara, Sumatera Utara. Namun, telah berpuluh tahun ia tinggal di sebuah gubuk reot berukuran 2×2 dan jauh dari pemukiman warga.
Ama Nibe mengaku tak pernah dikunjungi keluarganya, padahal ia sangat ingin berkumpul bersama mereka menghabiskan hari tua.
“Mereka merantau di perusahaan di Riau, sudah lebih sepuluh tahun,” tutur sang kakek.
Meski tanpa satu pun keluarga, Ama Nibe tetap berusaha mencari nafkah dan meneruskan hidupnya dengan menggarap kebun miliknya. Beruntung, ia sempat terjamah bantuan sosial tunai semenjak pandemi.
Tinggal di gubuk beratapkan seng dan berdiding kayu, Ama Nibe berusaha tidak bergantung pada keluarganya. Ia juga memasak makanannya sendiri, dan mengurus keperluan lainnya.