Apa Itu Altcoin dan Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Apa Itu Altcoin dan Apa Bedanya dengan Bitcoin?

Konten [Tampil]

Apa Itu Altcoin – Sama-sama tergolong aset kripto, Altcoin memproyeksikan diri sebagai versi lebih baik Bitcoin. Kemunculan mata uang digital peer-to-peer tersebut memang ‘mengekor’ kesuksesan pendahulunya. Namun, Altcoin hadir dengan menjanjikan perbaikan atas beberapa kekurangan yang dimiliki Bitcoin.

Harapannya, kemunculan Altcoin dapat menciptakan kompetisi sehat dengan Bitcoin, terutama dalam industri cryptocurrency. Penasaran pengertian apa itu Altcoin dan bedanya dengan Bitcoin? Yuk, simak ulasannya di bawah ini.

Pengertian Altcoin

Merujuk pada seluruh fitur alternatif yang tidak dipunyai Bitcoin, Altcoin lahir dari kombinasi kata ‘alt’ dan ‘coin’. Pembuat mata uang digital ini coba menampung fitur-fitur yang belum dimiliki Bitcoin. Hal tersebut dilakukan agar Altcoin punya keunggulan yang membuatnya bisa bersaing dengan Bitcoin.

Namun, harus diakui bahwa mayoritas Altcoin dibuat berdasarkan framework yang dibangun oleh Bitcoin. Hanya saja mereka berusaha menawarkan efisiensi dan alternatif cara murah saat transaksi lewat internet. Tak jarang beberapa Altcoin punya fitur serupa sehingga variasi mata uang digital ini cukup banyak.

Jenis Altcoin

Terhitung per Maret 2021, telah beredar sekitar 9.000 cryptocurrency. Menurut CoinMarketCap, jumlah Altcoin mengisi lebih dari 40% pasar mata uang kripto dunia. Harus diakui berbagai jenis mata uang alternatif ini belum bisa menggeser Bitcoin yang masih merajai pasar. 

Namun, masa depan Altcoin cukup menjanjikan. Saat ini ada dua pesaing utama Bitcoin yang siap berkompetisi, yaitu Ethereum dan Binance Coin. Keduanya mewakili Altcoin dalam mengisi pasar kripto dunia.

Seiring perkembangan Altcoin, mulai muncul pengelompokan berdasarkan kriteria tertentu. Meskipun demikian, tetap terbuka kemungkinan suatu mata uang digital masuk dalam lebih dari satu tipe. Altcoin dapat dibedakan menjadi empat jenis, yaitu:

  • Mining-based

Kamu perlu melewati proses penambangan demi mendapatkan koin baru. Caranya tentu saja dengan memecahkan suatu permasalahan untuk membongkar blok. Altcoin jenis ini punya kemiripan dengan Bitcoin. Mayoritas Altcoin terkemuka masuk tipe mining-based, seperti Ethereum.

  • Security token

Mirip seperti saham konvensional, Altcoin tipe ini mengiming-imingi investor dengan dividen. Misalnya, kepemilikan bisnis atau pembayaran profit. Karena dikaitkan ke bisnis, peluncuran Altcoin security token dilakukan melalui Initial Coin Offering (ICO).

  • Stablecoin

Dilihat dari namanya, Altcoin ini berupaya mengurangi volatilitas yang kerap dialami Bitcoin. Hal tersebut dapat dieksekusi dengan cara mengikat nilai koin terhadap mata uang yang berlaku, antara lain emas, euro, dan dolar AS. Contohnya, Libra Facebook.

Baca juga: Sudah Tahu Cara Kerja dari Investasi Bitcoin?

  • Utility token

Kadang Altcoin tipe utility token dijual dengan status sebagai bagian ICO. Altcoin ini fokus pada upaya klaim layanan tertentu. Contoh paling mewakili adalah Filecoin yang sengaja didesain untuk ditukar dengan layanan ruang penyimpanan arsip terdesentralisasi.

Perbedaan dengan Bitcoin

Tujuan awal pengembangan Bitcoin adalah menggagas mata uang digital yang terdesentralisasi sehingga bisa menggantikan posisi uang fiat. Sebut saja, dolar maupun euro. Maka, Bitcoin dirancang sebagai transaksi sederhana dengan mekanisme kesepakatan peer-to-peer.

Cara tersebut dipandang dapat memberdayakan jaringan yang ada. Verifikasi transaksi secara kolektif pun dilakukan lewat penambahan ‘rantai’ yang muncul sebagai bagian rangkaian transaksi dalam suatu blok. Namun, Bitcoin belum bisa mendekati fungsi kartu kredit atau alat pembayaran digital lain. Plus, upaya ‘penambangan’ untuk verifikasi transaksi menguras banyak sumber daya dan cenderung mahal.

Di sinilah Altcoin menawarkan mekanisme berbeda. Tujuannya tak lain agar dapat menekan biaya dan kompleksitas penambangan tadi. Dengan begitu Altcoin bisa memproses lebih banyak transaksi setiap detiknya. 

Beberapa Altcoin pun menyediakan teknologi terkini semacam smart contract. Lewat metode tersebut, aset kripto itu mampu mendirikan aplikasi inovatif di blockchain. Di sisi lain, koin sejenis Ripple dan Dash turut menghadirkan perspektif baru terkait kecepatan pembayaran dan kemungkinan bertransaksi.

Ripple didesain guna memfasilitasi transaksi lintas batas yang tersentralisasi antara institusi besar dan perusahaan. Sementara, Dash menyatakan diri punya kecepatan transaksi sesingkat 1 detik tiap transaksi, fokus pada keamanan yang ketat, serta ekosistem yang mempermudah investor mengelola uang masing-masing.

Dari uraian di atas, tampak Altcoin berusaha keras memperbaiki masalah yang kerap dialami Bitcoin. Sekilas ini membuat Altcoin lebih unggul karena diklaim lebih baik daripada Bitcoin, sang raja komoditas kripto. Faktanya, peredaran Bitcoin masih mendominasi pasar aset kripto sehingga sulit untuk menggeser posisi sang raja begitu saja.

Menyimak apa itu Altcoin membuatmu sadar bahwa aset kripto ini dapat jadi investasi alternatif yang menguntungkan sekaligus menyenangkan. Namun, tetaplah waspada dengan risiko yang hadir mengingat pasar cryptocurrency mudah sekali berubah. 

Jadi, tertarik investasi aset kripto?

Kembangkan Dana Sekaligus Berikan Kontribusi Untuk Ekonomi Nasional dengan Melakukan Pendanaan Untuk UKM Bersama Akseleran!

Bagi kamu yang ingin membantu mengembangkan usaha kecil dan menengah di Indonesia, P2P Lending dari Akseleran adalah tempatnya. Sebagai platform pengembangan dana yang optimal dengan bunga hingga 16% per tahun kamu dapat memulainya hanya dengan Rp100 ribu saja.

BLOG100

Yuk! Gunakan kode promo BLOG100 saat mendaftar untuk memulai pengembangan dana awalmu bersama Akseleran. Untuk syarat dan ketentuan dapat menghubungi (021) 5091-6006 atau email ke [email protected].

The post Apa Itu Altcoin dan Apa Bedanya dengan Bitcoin? appeared first on Akseleran Blog.



source https://www.akseleran.co.id/blog/apa-itu-altcoin/
Baca Juga :

Artikel Rekomendasi :

أحدث أقدم
close